Sedekah Bumi


Tradisi sedekah bumi merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat yang sudah berlangsung turun temurun dari nenek moyang jaman dahulu. Ritual sedekah bumi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat petani yang menggantungkan hidup dari bercocok tanam, dimana
keluarga dan sanak saudaranya mengais riski dari memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi.

Di Kota Tegal, tradisi sedekah bumi biasa disebut “ruwat bumi” yang merupakan suatu tradisi tahunan yang ada setiap desa berbeda -beda waktu pelaksaannya. Biasanya tergantung pada saat kapan desa tersebut mengalami panen raya dan kemudian baru melaksanakan suatu tradisi sedekah bumi tersebut, sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada Yang Maha Memberi Rejeki.

Pada upacara tradisi sedekah bumi yang dilakukan masyarakat Tegal Selatan dan Margadana karena di daerah tersebut masih banyak warga petani. Pada acara tersebut biasanya masyarakat merayakan dengan membuat tumpeng Pada acara sedekah bumi dilakukan dari pagi hingga sore, dengan berbagai rangkaian kegiatan. Warga dan pengunjung membawa nasi urap, tumpeng bucu, dan ayam panggang untuk dijadikan satu dalam sebuah tempatdan jajanan pasar khas daerah dan berkumpul menjadi satu di tempat sesepuh kampung, atau di balai kelurahan, makam sesepuh atau tempat-tempat yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat. Ada juga yang mengkirab tumpeng keliling kampung.

Setelah itu, kemudian masyarakat membawa tumpang dan jajanan pasar khas daerah ke balai kelurahan atau ke suatu tempat untuk dido’akan oleh seorang pemuka agama atau sesepuh setempat. Usai didoakan oleh sesepuh atau pemuka agama, kemudian tumpeng kembali diserahkan kepada masyarakat setempat. Nasi tumpeng kemudian dimakan secara ramai-ramai.

Namun, ada juga sebagian masyarakat yang membawa nasi tumpeng dan jajanan pasar khas daerah dibawa pulang untuk dimakan beserta sanak keluarganya di rumah masing-masing dan biasanya juga ada beberapa kerabat atau teman yang bermain di saat sedekah bumi untuk meramaikan suasana bersama sambil memakan jajanan atau makanan yang sudah disediakan. Pembuatan nasi tumpeng dan jajanan pasar khas daerah merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan pada saat upacara tradisi tradisional itu.

Biasanya pada malam harinya digelar wayang golek. Menurut adat istiadat dalam tradisi atau budaya ini, di antara makanan yang menjadi makanan pokok yang harus ada dalam tradisi ritual sedekah bumi adalah nasi tumpeng dan ayam panggang. Sedangkan yang lainnya seperti minuman, buah-buahan dan lauk-pauk hanya bersifat tambahan, tak menjadi perioritas yang utama. Pada acara akhir, nantinya para petani biasanya menyisakan nasi, kepala dan ceker ayam, ketiganya dibungkus dan diletakkan di sudut-sudut petak sawahnya masing-masing.

Ritual sedekah bumi yang sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat Kota Tegal merupakan simbol penghormatan manusia terhadap tanah yang menjadi sumber kehidupan. Menurut cerita, para nenek moyang orang Jawa, tanah memberi karunia yang sangat besar bagi kehidupan manusia di muka bumi. Maka dari itu tanah harus diberi penghargaan yang layak dan besar.

Ritual sedekah bumi inilah, para petani menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang dan penghargaaan manusia atas bumi yang telah memberi kehidupan bagi manusia. Selain itu, sedekah bumi dalam tradisi masyarakat,juga merupakan salah satu bentuk untuk menuangkan serta mencurahkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas nikmat dan berkah yang telah diberikan-Nya.Sehingga seluruh masyarakat bisa menikmatinya.(*)