Laman

Sedekah Laut



Perayaan upacara Sedekah Laut merupakan tradisi masyarakat Kota Tegal terutama para nelayan yang tinggal di pesisir pantai utara. Perayaan upacara Sedekah Laut yaitu sebagai ungkapan rasa
syukur, berkah dan rezeki dari hasil laut yang selama ini menjadi sumber pengasilan nelayan.

Serangkaian acara menyambut acara sedekah laut, setiap tahun, sebelumnya diawali acara kirab ancak. Pawai kirab dimeriahkan serangkaian acara kesenian. Selain itu ikut dikirab sejumlah kepala kerbau dan kambing. Setelah diinapkan satu malam, sejumlah kepala kerbau dan kambing esoknya dilarung. Prosesi larung sesaji diikuti puluhan kapal ikan, dan biasanya dalam acara larung sesaji ratusan warga ikut mengantar sampai ke tengah laut, tempat di mana seluruh sesajian diceburkan ke tengah laut.



Pada sedekah laut sedikitnya ada enam kepala kerbau,sesaji, enam replika dan rumah adat yang diangkut secara beramai-amai menggunakan kapal ketengah laut untuk di larung atau ditenggelamkan. Perayaan larung sesaji merupakan puncak dari tradisi sedekah laut yang diadakan secara rutin setahun sekali , setiap bulan muharram dan selalu dimeriahkan dengan berbagai kesenian lokal seperti tarian baro-baro, srakal, jaipong dan pagelaran wayang golek.

Perayaan sedekah laut biasanya berlangsung hingga dua hari atau lebih karena untuk mengibur masyarakat umum. Sehari sebelum upacara larung sedekah laut, para nelayan membawa ancak untuk mengawali perayaan sedekah laut dengan mengarak ancak yang berisi kepala kerbau dan replika kapal.





Pawai ancak tersebut merupakan rangkaian tradisi sedekah laut sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas rezeki yang diberikan dari hasil laut. Seperti biasa ribuan warga dari berbagai daerah, dari pagi hingga malam penuh antusias menyaksikan acara pesta sedakah laut. bersamaan acara sedekah laut, sejumlah usaha hiburan termasuk pedagang, sekarang mulai berdatangan.



Selain sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia yang diberikan Tuhan yang maha esa, tradisi sedekah laut juga sebagai ajang silaturahmi serta untuk mempererat kerukunan para nelayan. Karena keseharian mereka mencari ikan di laut sehingga jarang bertemu dan kumpul secara bersama-sama.(*)