Seni Budaya

Wayang Golek Cepak Tegalan


Kesenian wayang golek merupakan satu-satunya kebanggaan masyarakat kota Tegal yang masih bertahan kelestariannya. Wayang golek cepak (menak) muncul di Tegal pada tahun 1900 an. Cerita yang disajikan adalah Menak Jilid yang menceritakan lahirnya Amir Syayidina Ambyah sampai
lahirnya Nabi Muhammad (Umar Amir). Iringan gamelan Tuk Brul dan gending Tegalan melengkapi pertunjukan wayang semalam suntuk.(*)

Si Balo-Balo

Kesenian Balo-Balo adalah kesenian khas masyarakat Tegal dan sekitarnya. Balo-balo berasal dari kata ‘Bala-Bala’ yang artinya teman-teman. Kesenian Balo-Balo ini muncul sejak masa perjuangan fisik Indonesia dalam melawan penjajah.

Balo-Balo secara keseluruhan berarti mengundang teman-teman para pejuang untuk berunding dalam mengatur strategi dalam melawan penjajah. Pengaturan strategi dilakukan dengan musyawarah di ruang belakang, sedangkan masyarakat/seniman Balo-Balo itu sendiri tetap berjalan di ruang depan. Dengan demikian penjajah Belanda tidak akan menyangka di rumah itu telah terjadi musyawarah para pejuang.



Apabila terjadi penggeledahan, maka para pejuang yang sedang bermusyawarah itu tetap tidak dapat dituduh/didakwa karena para pejuang tersebut saat mengadakan musyawarah berpakaian seperti para seniman Balo-Balo. Musyawarah tersebut biasanya dilaksanakan di rumah penduduk yang sedang menyelenggarakan khitanan ataupun hajatan lain, seperti manten, puputan dll. Syair Balo-Balo yang digunakan pada waktu itu adalah syair-syair yang bernada panggilan yang terselubung (panggilan sandi).

Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, kesenian Balo-Balo tetap hidup, namun syair-syairnya kini berubah berupa ajakan untuk membangun daerah, membantu pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan di segala bidang. Dan untuk melestarikan kesenian Balo-Balo ini, Pemerintah Kota Tegal masih tetap menampilkannya di berbagai acara, misalnya untuk penyambutan tamu, pembukaan suatu acara yang dianggap penting dan sakral maupun lomba seni Balo-Balo bagi generasi muda.(*)


Tarian Topeng Endel
Tari Topeng Endhel menggambarkan gadis-gadis Tegal yang cantik dan lemah gemulai dengan gerakan yang lenjeh atau genit dalam kehidupan pergaulan sehari-hari dengan keramah-tamahannya. Dengan semangat generasi penerus yang mencoba menggali kekayaan seni budaya daerah di pesisir laut utara di wilayah Tegal, terciptalah satu tarian yang monumental yaitu Tari Topeng Endhel. Perwujudan penari Topeng Endhel mencoba mendobrak dunia, membuana menambah kekayaan budaya bangsa.(*)