Salah satu bagian wisata Tegal yang perlu mendapat perhatian adalah wisata kulinernya, mengingat banyak sekali aneka makanan dan jajanan yang menjadi khas kota Tegal. Diantaranya adalah kupat blengong. Sekilas mungkin sesuatu yang baru kita dengar. Apakah blengong itu? Makanan jenis apakah blengong itu?.
Tak kenal maka tak sayang, blengong ini adalah jenis hewan hasil perkawinan silang antara bebek (jantan) dan endhog (betina) yang merupakan hasil usaha ternak dari masyarakat Desa Sumurpanggang
dan Pesurungan Kota Tegal. Blengong ini kemudian diolah menjadi masakan dalam bentuk sate jeroan, daging (sayadan), tulang (balungan), maupun kulit dengan kuah merah yang pedas.
Masakan blengong juga menjadi pendamping kupat sayur dengan kuah kuning dan kental serta bumbu merah dan juga dapat ditambahkan cabe rawit dan yang dihaluskan diatas layah (sejenis cobek yang terbuat dari kayu untuk membuat sambal) yang kesemuanya itu dapat menambah selera makan kita.
Di kota Tegal ada beberapa vasiasi kupat (ketupat/lontong) yaitu Kupat Glabed, Kupat Blengong, Kupat Bongkok, dan Lontong sayur. Bahan kupat atau lontong sama saja dari beras. Perbedaannya kalau kupat Glabed kuahnya kental. Dinamai kupat Glabed yang berarti lengket/kental, biasanya disajikan dengan sate kerang. Penjual kupat Glabed banyak terdapat di pinggir jalan dan Alun-alun kota Tegal.
Sementara Kupat Blengong lebih mirip dengan kupat Glabed yang membedakan karena disajikan dengan sate blengong. Daerah pusat Kupat Blengong adalah Tegal Sari dan Kraton. Tepatnya di daerah daerah persawahan, sehingga sering disebut WTS (warung tengah sawah).
Kupat ini biasa juga di jajakan di pinggiran jalan dengan di gerobak secara keliling. Sedang kuliner sejenisnya adalah lontong sayur yang terkenal di sepanjang alun-alun. Ciri khasnya adalah kuahnya santan lebih encer berwarna kuning dengan isi tauge dan disajikan dengan sate ayam kampung.(*)